Aperture, Shutter Speed, dan ISO
Pada dasarnya kontrol pada kamera mencakup
tiga hal. Yaitu, Aperture, Shutter Speed, dan ISO.
1. Aperture
Aperture atau dikenal juga dengan
istilah diagfrahma menunjukkan seberapa besar bukaan lensa. Semakin besar Aperture,
semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam lensa. Nilai aperture diukur dengan
angka berikut. 1,4 ; 1,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 13 ; 22 ; dll. Aperture 1,8 lebih
besar bukaannya daripada aperture 11.
Nilai aperture juga menentukan
background yang tajam atau tidak. Aperture 1,8 akan menghasilkan background yang
kabur atau dikenal dengan istilah bokeh, sementara aperture 11 akan menghasilkan background yang tajam.
Perbandingannya disajikan dibawah ini.
2. Shutter Speed
Shutter Speed menunjukkan seberapa cepat shutter membuka dan
menutup. Shutter Speed diukur dengan angka berikut. 1/10, 1/100, 1/500, 1 detik, 30
detik, dll. Untuk merekam gambar pemain bola yang sedang berlari dengan baik, dibutuhkan kecepatan Shutter speed diatas 1/500 misalnya. Gambar yang tajam sebagai hasil Shutter speed yang cepat
dikenal dengan istilah freeze.
3. ISO
ISO adalah ukuran seberapa
sensitif sensor kamera terhadap cahaya. ISO diukur dengan angka angka berikut.
100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, 12800, dst. ISO 1600 lebih sensitif
terhadap cahaya daripada ISO 200.
ISO berhubungan erat dengan
pemotretan dalam kondisi cahaya kurang / low light. Misalnya pemotretan di
malam hari, atau di dalam ruangan tanpa menggunakan flash. Dalam kondisi cahaya
kurang, kecepatan Shutter speed yang dihasilkan oleh kamera akan menurun drastis. Hal ini
menyebabkan fotografer kesulitan mendapatkan gambar tajam. Untuk menaikkan nilai Shutter speed
kamera, maka sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya harus diubah menjadi
lebih sensitif. Atau dengan kata lain ISO dinaikkan.
Tetapi ada dua hal yang harus diperhatikan dalam menentukan penggunaan ISO tinggi. Yaitu Noise / Grain. Semakin tinggi ISO, semakin banyak noise yang dihasilkan. Semakin rendah ISO, semakin sedikit noise yang dihasilkan. Contoh : Perbandingan Foto dengan ISO 100 dan ISO 3200
Tetapi ada dua hal yang harus diperhatikan dalam menentukan penggunaan ISO tinggi. Yaitu Noise / Grain. Semakin tinggi ISO, semakin banyak noise yang dihasilkan. Semakin rendah ISO, semakin sedikit noise yang dihasilkan. Contoh : Perbandingan Foto dengan ISO 100 dan ISO 3200
Memahami Konsep Aperture, Shutter Speed, dan ISO adalah hal yang fundamental dalam fotografi. Kuasai dan praktekkan.
*Isi dikutip
dari berbagai sumber
keren. Lanjutkan
BalasHapusthanks bro
BalasHapus